Rabu, 04 Agustus 2010

Sejarah 25 Nabi

Banyak sejarahwan dan ahli-ahli dari berbagai disiplin ilmu, baik dari kalangan Islam sendiri maupun dari luar Islam. Terus menerus memperajari sejarah hidup Rasulullah saw mereka yakin didalam Dakwah Rasulullah saw terdapat kunci-kunci sukses yang dapat diteladani dan direaktualisasikan di jaman modern. Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah Swt ke muka Bumi pada hakikatnya adalah untuk membentuk “Masyarakat Islam” yaitu suatu tatanan Masyarakat yang di dalamnya terlaksana Syariat Islam.

Beliau dengan bimbingan Wahyu Allah, berhasil membentuk “Masyarakat Islam” di wilayah hukum Mekah-Madinah, beliau mengubah “Masyarakat Jahiliah” yang sangat dekaden, yang di abadikan Al-Quran sebagai Asaddu Kufran Lillah (QS Al-Taubah [9] : 97) menjadi “Masyakat Islam” yang memiliki peradaban. Keberhasilan Rasulullah saw dalam membentuk “Masyarakat Islam” relatif singkat, yaitu hanya memerlukan waktu kurang lebih hanya 23 tahun, kondisi masyarakat Arab yang demikian “jahiliah” pada akhirnya dapat di integrasikan oleh kepemimpinan Nabi Muhammad saw di Negara Madinah yang sebelumnya belum pernah terjadi.

Masyarakat Jahiliah pada saat Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul sebenarnya merupakan Masyarakat yang telah mapan telah memiliki aturan, pemimpin atau tatanan sosial yang cukup baik, mereka telah memiliki :
1. Kepercayaan dan Agama
Agama atau kepercayaan secara formal yang di akui adalah:
a. Milah Ibrahim (Al Islam) dari jalur Nabi Ismail, merupakan Agama yang dianut oleh mayoritas Bangsa Quraisy (QS Al Baqarah [2]:130)
b. Yahudi pengikut Nabi Musa a.s.
c. Nasrani pengikut Nabi Isa a.s.
d. Shabiin dan Majusi penyembah kekuatan alam (binatang-binatang, matahari, api dan lain-lain) (QS Al Baqarah [2]:62)
2. Sosial-Politik
Masyarakat Arab Mekah pada saat itu telah mempunyai majelis permusyawaratan seperti MPR di Indonesia, yang lebih di kenal dengan Darrul Nadwah yaitu suatu tempat untuk Bermusyawarah Perwakilan Masyarakat musyrik Mekah. Sedangkan system kepemimpinan pada saat itu menganut kepemimpinan kolektif.
3. Sosial Ekonomi
Masyarakat Arab Mekah telah mengenal perdagangan eksport-import, perdagangan mereka mencapai Negara Persia dan Romawi, mata uang mereka adalah Dinar (mata uang Emas) dan Dirham (mata uang Perak).
4. Pertahanan dan Keamanan
Mereka telah mengenal suatu perjanjian yang dikenal dengan perjanjian “Hilful Fudhul” yaitu suatu perjanjian keamanan antara suku-suku Masyarakat Arab.
5. Sosial Budaya
Masyarakat Arab Mekah telah memiliki kebudayaan yang tinggi antara lain:
a. Penerimaan dan Penghargaan terhadap Tamu, mereka sanggup melindungi tamu walaupun harus berperang.
b. Kemampuan bersyair, tiap tahun Masyarakat Mekah selalu mengadakan perlombaan membaca syair, tempatnya di pekan raya pasar Ukaz.

Salah satu faktor keberhasilan Nabi Muhammad saw dan para Sahabatnya untuk membentuk “Masyarakat Islam” yaitu karena beliau mulai pembentukan pribadi Muslim yang kuat. Pribadi Muslim yang kuat dibentuk oleh Aqidah Islam yang lebih baik dikenal dengan Syahadatain yaitu suatu pernyataan dan pengakuan bahwa “Tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah SWT”.

Pengakuan atau pernyatan ini berfungsi bagi kepribadian seseorang akan melahirkan kemerdekaan, ketentraman, kekuatan dan keharmonisan jiwa. Secara sosial Syahadatain yang berarti pernyataan yang mempunyai fungsi sebagai sumpah setia (kontrak Sosial), ikatan sosial dan menjadi dasar interaksi sosial, dan dengan pernyataan ini menunjukan bukti bahwa orang yang telah berikrar tersebut telah beriman kepada kebenaran Islam. Pernyataan ini pula sebagai “pernyataan formal” yang membedakan orang Islam (Muslim) dengan yang bukan Islam (Kafir), seperti dikatakan dalam Ensiklopedia Islam jilid III, sebagai berikut:
“Berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw, para Ulama mengambil kesimpulan bahwa untuk memasuki Agama Islam seseorang harus memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu:
1) Mengikrarkan dan menyatakan kesaksiannya atas Tauhid yakni bersaksi bahwa tiada sesuatu yang di Puja kecuali Allah Swt.
2) Mengikrarkan dan menyatakan kesaksiannya atas diutusnya Nabi Muhammad saw oleh Allah Swt, yakni bersaksi bahwa “Muhammad saw adalah Rasulullah”.
3) Menyatakan bahwa ia telah menghapuskan segala kekufuran yang dilakukan sebelumnya dalam hatinya.

Dengan kalimat inilah Nabi Muhammad saw, dan para Shabatnya merubah “Masyarakat Jahiliah” menjadi “Masyarakat Islam” suatu masyarakat yang berperadaban tinggi dan sangat disegani oleh Bangsa-bangsa disekitarnya. Nabi Muhammad saw berhasil menegakan suatu Negara, yang oleh sosiolog modern seperti Robert M Bella diakui sebagai Negara boleh disebut Negara modern. Konstitusinya yang dikenal dengan Piagam Madinah (Al Shahifah Al madinah) kemudian kurang lebih 200 tahun bangsa Arab telah menjadi satu-satunya “Super Power” di dunia saat itu, tidak saja dalam bidang Politik tetapi juga dalam pengembangan Ilmu pengetahuan, dengan suatu pengakuan atau pernyataan ini maka telah terbentuk jiwa-jiwa dan mental-mental yang kuat. Dari pribadi-pribadi yang telah terbentuk tersebut maka terbentuk Masyarakat yang kuat, solid, utuh, dinamis dan progresif (maju)